Kecewa dalam luka

jangan tanya kenapa aku diam

seharusnya kau tau jawabannya?

coba tanyakan dalam hatimu

aku sedang mengobati luka

setiap kata yang terucap akan menambag sebongkah harap

hingga luka nampak jelas

dan tak lagi membayang..

kenapa tak lihat aku di sini

apakah pernah kau berpikir

perasaan yang masih sesak di dada..

Terkikis masa

di antara air yang memberi ketenangan

tumbuh dalam kesejukan

warna_warna indah mencerahkan

hingga membuat kelopak bermekaran

ketenangan pun hanyut

kala air itu kian surut

terantai pun pergi dalam larut

di antara sebuah sudut

hanya tersisa samar dan gundah

tak lagi mekar dan indah

yang tertimbun bongkahan bata

layu terkikis masa

dari indahnya bunga

tiada lagi yang tersisa

yang menyiratkan duka

sehingga hanya tinggal sisa puing_puing warna

SELINTAS

selintas
merayap hening dalam kalbu
seakan memberi selaksa cahaya
pada hidup..
hanya sekedar
bias rona menghantar
angan pada setiap helaan
dari jejak meniti harapan
gapai bahagia di tepian
malam selimuti rasa
dirimbun cahaya bulan ku sapa senyum
hari selintas memberi semu
hingga lelap
dan bayangmu pada celah ruang
saat malam tak lagi berdandan
hening datang menyirap malam
membuai jiwa pada semesta

B U M I

aku

adalah bumi

caci maki, umpatan, celaan, hinaan, fitnah atau apapun itu aku tak peduli...

pujian, sanjungan, kehormatan, pangkat, jabatan dan segala penghargaan aku tak mengerti..

kuterima segala sampah, sumpah serapah bahkan seluruh kotoran dunia

dan di injak-injak..

aku hanya bisa pasrah

karena aku..adalah milik bumi

kotabaru, 8 september 2014